Definisi Job Design : Suatu pendekatan di dalam pekerjaan,yang dilakukan sedemikian rupa untuk memetik minat pekerja dengan mengadakan job enlargment dan job enrichment. job design berisi sekumpulan tugas yang digolongkan berdasarkan :
* Tugas apa yang dikerjakan,
* Bagaimana tugas tersebut dikerjakan,
* Berapa banyak tugas tersebut dikerjakan,
Ini diambil ke dalam semua faktor yang berpengaruh pada pekerjaan. Job design menyusun isi dan tugas sehingga tugas-tugas tersebut memiliki resiko yang kecil bagi karyawan. admnistrasi job design meliputi :
* job rotation,
* job enlargement,
* task/machine pacing,
* work breaks, and
* working hours.
Job design yang baik akan menghasilkan SDM yang memiliki good posisition.
Bagaimana Job Design membantu mengorganisasikan pekerjaan?
Prinsip job design mengelompokkan masalah menjadi :
* pekerjaan melebihi batas (work overload),
* pekerjaan yang tidak memenuhi batas (work underload),
* pengulangan (repetitiveness),
* keterbatasan kerja (limited control over work),
* isolation,
* shiftwork,
* delays in filling vacant positions,
* excessive working hours, and
* keterbatasan pengertian dari proses kerja.
What are features of “good” job design?
Job design yang baik mengakomodasi karakteristik mental dan fisik SDM dengan menunjukkan :
* muscular energy contohnya mengatyr jadwal kerja dan istirahat
* mental energy contohnya bosan vs tugas - tugas yang sulit.
Good job design:
* mengasilkan input yang baik bagi Pekerja. pekerja harus memiliki pilihan untuk kebutuhan personal, kebiasan kerja, dan kenyamanan dalam dunia kerja.
* membentuk pemikiran pekerja mengenai accomplishment.
* pekerja mengetahui tugas apa dan bagaimana menyelesaikannya.
* tersedianya jadwal kerja dan istirahat.
* menyediakan feedback bagi pekerja.
* meminimalkan energi yang dikeluarkan dengan penghargaan yang diterima.
* keseimbangan kerja.
Pendekatan dalam Job design
Job Enlargement: praktek yang memperluas isi dari pekerjaan yang meliputi jenis dan tugas dalam tingkat yang sama. Job enlargement seharusnya dapat menambah kesenangan untuk bekerja tapi tidak diwajibkan memberika pekerja tanggung jawab lebih.
Job Rotation: Job rotation memindahkan pekerja dari 1 tugasa ke tugas lain. ini mendistribusikan grup kerja diantara sejumlah pekerja.
Job Enrichment: praktek yang memberikan karyawan tingkat kebebasan yang lebih tinggi terhadap perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan melalui implementasi kerja dan hasil evaluasi.
Work Design (Job Engineering): desain kerja yang mengijinkan pekerja melihat bagaimana metode kerja, layout kerjasama antara pekerja dengan mesin.
Tujuan dari keseluruhan Job design :
Ragam Tugas
dua metode yang digunakan yaitu; job enlargement and job rotation. sebagai contoh ,jika seorang pekerja bekerja di perusahaan assembly,maka pekerjaan nya mencakup perencanaang,pengawasan dan perbaikan. contoh lain :di dalam pekerjaan di bidang laundry terdapat perputaran yaitu; pemilihan, pencucian, penyikatan, penyetrikaan,pengeringan dll.
Work Breaks / Rest Breaks
waktu istirahat merupakan waktu yang memberikan sedikit penyelesaian dalam pekerjaan. akan tetapi waktu istirahat yang sedikit dinilai lebih banyak disukai daripada istirahat yang panjang. dengan adanya waktu istirahat/ cuti dapat memberikan kesegaran bagi pekerja.
Pengadaan Training
Training sangat diperlukan dalam pekerjaan. training diberikan untuk efisiensi kerja sehingga para pekerja menjaid lebih terampil.
Vary Mental Activities
Tugas harus dikoordinasi sehingga para pekerja menjadi seimbang. d3ngan adanya berbagai pilihan membuat para pekerja mampu mengerjakan tugas mereka menjadi lebih baik.beberapa pekerja lebih menyukai mengerjakan tugas rutinitas mereka di pagi hari.dan menyimpan tugas mereka untuk dikerjakan di sore hari.
Langkah - langkah yang harus diambil ketika membuat job design :
- kerjakan tugas yang biasa (Do an assessment of current work practices).
- kerjakan tugas analisis ( Do a task analysis ).
- Golongkan tugas - tugas
- identifikasi masalah - masalah yang ada
- implementasikan job design
- evaluasi kembali job design
(Adapted from: “Workplace Health and Wellness” guide. CCOHS, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar